Desa Wisata Penglipuran Bali menawarkan pengalaman unik menjelajahi keindahan alam dan budaya Bali yang autentik. Terletak di Kabupaten Bangli, desa ini terkenal dengan arsitektur tradisional yang terjaga dan kearifan lokal yang masih hidup. Pengunjung dapat merasakan kesejukan suasana pedesaan, menyaksikan upacara adat, serta berinteraksi langsung dengan penduduk ramah yang tetap melestarikan tradisi leluhur. Mari kita telusuri pesona Desa Wisata Penglipuran Bali yang memikat hati.
Desa Wisata Penglipuran: Permata Tersembunyi di Bali
Desa Wisata Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Terletak di lereng Gunung Batur, desa ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dan keasrian lingkungan yang terjaga. Sejarahnya yang panjang dan kearifan lokal yang kuat menjadikan Penglipuran sebagai destinasi wisata unik dan menarik. Keunikannya terletak pada tata ruang desa yang terencana rapi, kehidupan masyarakatnya yang masih memegang teguh tradisi, serta arsitektur rumah adatnya yang khas.
Yuk, kita eksplorasi keindahan desa wisata! Desa Wisata Penglipuran di Bali terkenal dengan kebersihan dan tata letaknya yang unik. Ingin merasakan pengalaman serupa di Nusa Tenggara Barat? Kunjungi Desa Wisata Sesaot NTB , yang juga menawarkan pesona budaya dan alam yang memikat. Setelah menikmati keindahan Sesaot, anda akan semakin mengapresiasi keunikan arsitektur tradisional Bali yang terjaga dengan baik di Desa Wisata Penglipuran.
Kedua desa ini menawarkan pengalaman wisata yang berkesan dan edukatif!
Arsitektur Rumah Adat Penglipuran
Rumah-rumah adat di Penglipuran mencerminkan kearifan lokal dan keselarasan dengan alam. Ciri khasnya adalah bangunan yang sederhana namun kokoh, terbuat dari bahan alami seperti bambu dan kayu. Tata letak rumah yang teratur dan seragam menciptakan keindahan visual yang unik. Rumah-rumah tersusun rapi mengikuti alur jalan setapak, dengan halaman yang bersih dan terawat. Setiap rumah memiliki halaman belakang yang berfungsi sebagai kebun atau tempat pembuangan sampah organik, sehingga menjaga kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Atapnya yang berbentuk pelana dan dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu menambah nilai estetika arsitektur tradisional Bali.
Yuk, kita eksplorasi keindahan desa wisata! Mulai dari Desa Wisata Penglipuran di Bali, yang terkenal dengan tata ruang tradisionalnya yang rapi dan terawat, kita bisa belajar banyak tentang kearifan lokal. Ingin merasakan suasana berbeda? Kunjungi juga Pesona desa wisata kembang kuning Lombok timur NTT yang menawarkan pesona uniknya sendiri. Setelah menjelajahi keindahan alam dan budaya di sana, kita akan semakin mengapresiasi keunikan Desa Wisata Penglipuran, dengan kekayaan budayanya yang tak kalah memikat.
Aktivitas Wisata di Penglipuran
Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas wisata di Penglipuran. Selain menikmati keindahan arsitektur dan alamnya, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal dan mempelajari budaya mereka.
- Jelajahi Desa: Berjalan-jalan menyusuri jalan setapak yang rapi dan mengamati arsitektur rumah adat.
- Berinteraksi dengan Warga: Mempelajari kehidupan sehari-hari masyarakat Penglipuran dan bertukar cerita.
- Melihat Proses Pembuatan Kerajinan: Beberapa warga masih membuat kerajinan tradisional, yang bisa disaksikan proses pembuatannya.
- Menikmati Kuliner Lokal: Mencicipi makanan dan minuman khas Bali yang disajikan oleh warga.
- Mengikuti Upacara Adat (jika ada): Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan upacara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Penglipuran.
Perbandingan Desa Wisata di Bali
Berikut perbandingan Desa Wisata Penglipuran dengan beberapa desa wisata lainnya di Bali:
Nama Desa | Keunikan | Aktivitas Wisata | Aksesibilitas |
---|---|---|---|
Penglipuran | Tata ruang desa yang terencana rapi, arsitektur rumah adat yang khas, dan kearifan lokal yang terjaga. | Jelajahi desa, berinteraksi dengan warga, melihat kerajinan tradisional, menikmati kuliner lokal. | Cukup mudah diakses, terdapat jalan raya yang menghubungkan desa dengan kota terdekat. |
Ubud | Pusat seni dan budaya Bali, banyak galeri seni, pertunjukan tari tradisional, dan pura-pura yang indah. | Mengunjungi galeri seni, menyaksikan pertunjukan tari, mengunjungi pura, menikmati alam. | Mudah diakses, banyak transportasi umum tersedia. |
Tenganan | Desa adat yang terkenal dengan kain tenun ikat gringsing dan tradisi uniknya. | Melihat proses pembuatan kain gringsing, mempelajari tradisi Tenganan, membeli souvenir. | Relatif mudah diakses, meskipun jalannya mungkin agak sempit di beberapa bagian. |
Fasilitas Wisatawan di Penglipuran
Desa Penglipuran menyediakan beberapa fasilitas untuk kenyamanan wisatawan, meskipun fasilitasnya masih terbilang sederhana dan berfokus pada pelestarian lingkungan. Terdapat beberapa warung makan sederhana yang menyediakan makanan dan minuman lokal. Toilet umum juga tersedia di beberapa titik di desa. Petunjuk arah dan informasi wisata juga tersedia, biasanya disediakan oleh warga setempat atau terdapat papan informasi di beberapa lokasi strategis.
Namun, fasilitas penginapan di desa ini masih terbatas.
Budaya dan Tradisi di Penglipuran
Desa Penglipuran di Bali dikenal karena keasrian lingkungan dan kentalnya budaya tradisional yang masih dijaga hingga saat ini. Kehidupan masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat leluhur, menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai budaya dan tradisi yang ada di Desa Penglipuran.
Yuk, kita eksplorasi keindahan desa wisata! Desa Wisata Penglipuran di Bali terkenal dengan kebersihan dan tata ruang tradisionalnya yang unik. Ingin merasakan pengalaman serupa di luar Bali? Kunjungi Desa Wisata Bilebante NTB , yang menawarkan pesona alam dan budaya yang tak kalah menarik. Setelah menjelajahi Bilebante dengan rumah-rumah adatnya yang khas, anda akan kembali mengapresiasi keindahan arsitektur tradisional di Desa Wisata Penglipuran, menemukan persamaan dan perbedaan yang memperkaya pengalaman wisata Anda.
Upacara Adat di Desa Penglipuran
Masyarakat Penglipuran masih menjalankan berbagai upacara adat secara rutin, sebagian besar terkait dengan siklus pertanian dan kehidupan sehari-hari. Upacara-upacara ini dijalankan dengan penuh kesungguhan dan melibatkan seluruh warga. Contohnya, upacara keagamaan seperti melasti (penyucian diri) dan odalan (perayaan hari suci di pura) dilakukan secara berkala. Selain itu, upacara-upacara kecil juga sering diadakan untuk merayakan kelahiran, pernikahan, atau kematian warga.
Yuk, kita eksplorasi Desa Wisata Penglipuran di Bali, desa adat yang terkenal dengan keindahan dan kebersihannya. Ingin merasakan suasana desa wisata lain yang unik? Kunjungi juga Desa Wisata Kuta NTB , yang menawarkan pesona alam dan budaya yang berbeda. Setelah menjelajahi keindahan Kuta, kembali lagi ke Penglipuran untuk merasakan kedamaian dan kearifan lokalnya yang khas.
Kedua desa ini menawarkan pengalaman wisata pedesaan yang tak terlupakan, masing-masing dengan keunikannya sendiri.
Nilai-nilai Budaya yang Dijaga di Penglipuran
Beberapa nilai budaya penting yang dijaga dan dilestarikan di Desa Penglipuran antara lain: gotong royong, kesetaraan sosial, dan penghormatan terhadap lingkungan. Gotong royong tercermin dalam kegiatan bersama seperti pembangunan atau perawatan fasilitas umum. Kesetaraan sosial terlihat dari tata letak rumah yang seragam dan tidak ada perbedaan mencolok antara rumah satu dengan yang lain. Penghormatan terhadap lingkungan terlihat dari pengelolaan sampah yang tertib dan pelestarian hutan.
Dampak Budaya Lokal terhadap Pariwisata
Keunikan budaya dan tradisi di Penglipuran menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Keasrian desa, arsitektur rumah tradisional, dan keramahan penduduk menjadi magnet yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata berbasis budaya ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat melalui sektor perhotelan, kerajinan, dan jasa wisata lainnya. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan agar pariwisata tidak merusak kelestarian budaya dan lingkungan.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Kelestarian Budaya dan Lingkungan
- Aktif berpartisipasi dalam upacara adat dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
- Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.
- Melestarikan kearifan lokal dan adat istiadat.
- Menggunakan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan.
- Menjaga kerukunan dan persatuan antar warga.
Dampak Pariwisata terhadap Pelestarian Budaya di Penglipuran
Pariwisata dapat menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, pariwisata memberikan pemasukan ekonomi yang membantu masyarakat menjaga kelestarian budaya melalui pendapatan yang diperoleh. Di sisi lain, jika tidak dikelola dengan baik, pariwisata dapat mengancam kelestarian budaya. Contohnya, peningkatan jumlah wisatawan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya keaslian budaya jika tidak ada pengelolaan yang tepat. Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya.
Potensi dan Tantangan Desa Wisata Penglipuran: Desa Wisata Penglipuran Bali
Desa Wisata Penglipuran, dengan keunikan arsitektur tradisional dan kearifan lokalnya, memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan. Namun, perkembangan tersebut juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu diatasi secara bijak agar tetap menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian budaya serta lingkungan.
Potensi Pengembangan Desa Wisata Penglipuran
Penglipuran memiliki beberapa potensi unggulan yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Potensi ini dapat dikelompokkan menjadi potensi sumber daya alam, budaya, dan manusia.
Yuk, kita eksplorasi keindahan desa wisata! Mulai dari Desa Wisata Penglipuran di Bali, dengan arsitektur tradisionalnya yang memesona, kita bisa belajar banyak tentang kearifan lokal. Ingin merasakan suasana desa wisata yang berbeda? Kunjungi juga Desa wisata Tetebatu NTB , yang menawarkan pesona alam pegunungan yang menakjubkan. Setelah menikmati keindahan alam Tetebatu, kembali ke keunikan Desa Wisata Penglipuran, kita bisa membandingkan dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.
Kedua desa wisata ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan!
- Keunikan Arsitektur Tradisional: Tata ruang desa yang unik dan terawat dengan baik menjadi daya tarik utama. Rumah-rumah adat yang tertata rapi dan seragam, serta jalan setapak yang bersih, menciptakan pemandangan yang sangat estetis dan instagramable.
- Kearifan Lokal yang Terjaga: Sistem gotong royong dan adat istiadat yang masih kuat menjadi nilai jual tersendiri. Pengunjung dapat merasakan kearifan lokal Bali yang autentik.
- Keindahan Alam Sekitar: Keberadaan alam sekitar yang masih asri dan hijau menambah daya tarik Penglipuran. Udara sejuk dan pemandangan alam yang indah memberikan pengalaman wisata yang menyegarkan.
- Potensi Homestay dan UMKM: Pengembangan homestay dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis budaya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi wisatawan.
Tantangan Pengembangan Desa Wisata Penglipuran
Meskipun memiliki potensi besar, Penglipuran juga menghadapi beberapa tantangan dalam pengembangan pariwisatanya. Tantangan ini perlu diantisipasi dan diatasi secara proaktif.
- Pengelolaan Sampah: Meningkatnya jumlah wisatawan berpotensi meningkatkan volume sampah. Pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kebersihan dan keindahan desa.
- Peningkatan Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya, diperlukan untuk menunjang kenyamanan wisatawan.
- Kapasitas Daya Tampung: Meningkatnya jumlah wisatawan perlu diimbangi dengan pengelolaan kapasitas daya tampung lingkungan dan budaya agar tidak terjadi kerusakan atau degradasi.
- Pelatihan SDM Pariwisata: Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan sangat penting untuk memberikan pelayanan yang prima kepada wisatawan.
- Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mengancam kelestarian lingkungan di Penglipuran. Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim perlu dilakukan.
Strategi Mengatasi Tantangan dan Menjaga Kelestarian
Untuk mengatasi tantangan dan menjaga kelestarian lingkungan dan budaya, diperlukan strategi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Strategi ini harus melibatkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta.
- Implementasi Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu: Menerapkan sistem pengolahan sampah yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan kompos, untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Pengembangan Infrastruktur Berbasis Ramah Lingkungan: Membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan mempertimbangkan aspek lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan.
- Pengaturan Kuota Wisatawan: Menerapkan sistem pembatasan jumlah wisatawan agar tidak melebihi kapasitas daya tampung lingkungan dan budaya.
- Pelatihan dan Sertifikasi SDM Pariwisata: Memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pemahaman tentang pariwisata berkelanjutan.
- Program Edukasi Lingkungan dan Budaya: Melaksanakan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
Opini Mengenai Keberlanjutan Desa Wisata Penglipuran
Desa Wisata Penglipuran memiliki potensi luar biasa untuk menjadi model desa wisata berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilannya bergantung pada komitmen semua pihak untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan dan budaya. Dengan pengelolaan yang bijak dan partisipasi aktif masyarakat, Penglipuran dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa wisata lainnya di seluruh Indonesia.
Potensi dan Tantangan Desa Wisata Penglipuran
Potensi | Tantangan |
---|---|
Keunikan arsitektur tradisional | Pengelolaan sampah |
Kearifan lokal yang terjaga | Peningkatan infrastruktur |
Keindahan alam sekitar | Kapasitas daya tampung |
Potensi homestay dan UMKM | Pelatihan SDM pariwisata |
Perubahan iklim |
Pengalaman Wisatawan di Penglipuran
Desa Penglipuran menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendalam. Suasana desa yang tenang dan asri, padu padan arsitektur tradisional Bali yang terawat, serta keramahan penduduk lokal akan meninggalkan kesan tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Berikut gambaran lebih detail tentang apa yang bisa Anda temukan di Penglipuran.
Suasana, Pemandangan, dan Interaksi dengan Penduduk Lokal
Bayangkan udara segar pegunungan membelai kulit Anda saat memasuki desa. Rumah-rumah tradisional Bali dengan atap alang-alang yang terawat rapi berjajar teratur, menciptakan pemandangan yang estetis dan damai. Jalanan desa yang bersih dan tertata rapi, dikelilingi pepohonan rindang, menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan. Penduduk lokal yang ramah dan hangat akan menyambut Anda dengan senyum dan sapaan ramah.
Mereka tak segan berbagi cerita tentang kehidupan dan budaya mereka, membuat interaksi terasa personal dan berkesan. Anda mungkin akan diajak melihat proses pembuatan kerajinan tangan lokal atau menikmati hidangan tradisional Bali di rumah penduduk.
Contoh Itinerary Kunjungan Satu Hari ke Desa Wisata Penglipuran
Berikut rencana perjalanan yang bisa Anda ikuti:
- Pagi (08.00-10.00): Tiba di Desa Penglipuran, menikmati suasana pagi yang tenang dan berfoto di berbagai spot menarik di desa.
- Siang (10.00-12.00): Menjelajahi desa, berinteraksi dengan penduduk lokal, dan mengunjungi Pura Desa Penglipuran.
- Siang (12.00-13.00): Menikmati makan siang dengan mencicipi kuliner khas Bali di salah satu warung makan di desa.
- Sore (13.00-15.00): Berbelanja kerajinan tangan lokal di sekitar desa, atau mengikuti workshop pembuatan anyaman atau kerajinan lainnya (jika tersedia).
- Sore (15.00-16.00): Beristirahat sejenak dan menikmati suasana pedesaan sebelum kembali.
Rekomendasi Aktivitas untuk Berbagai Jenis Wisatawan, Desa Wisata Penglipuran Bali
- Keluarga: Menjelajahi desa dengan berjalan kaki, berinteraksi dengan penduduk lokal, dan menikmati keindahan alam sekitar. Anak-anak akan senang melihat aktivitas sehari-hari penduduk desa dan belajar tentang budaya Bali.
- Pasangan: Berjalan-jalan berdua menikmati suasana romantis desa, berfoto di spot-spot indah, dan menikmati makan malam romantis di salah satu restoran atau warung makan di desa.
- Solo Traveler: Menikmati ketenangan desa, bermeditasi di alam terbuka, dan berinteraksi dengan penduduk lokal untuk mempelajari budaya dan kehidupan mereka secara lebih mendalam.
Suasana Pasar Tradisional di Penglipuran
Meskipun tidak ada pasar tradisional besar di Penglipuran, Anda mungkin menemukan beberapa penduduk lokal yang menjajakan hasil bumi atau kerajinan tangan mereka di sekitar desa. Bayangkan aroma rempah-rempah dan hasil bumi segar yang khas Bali. Warna-warna cerah dari kain tenun tradisional, ukiran kayu, dan pernak-pernik lainnya akan menambah semarak suasana. Suasana di sekitar tempat penjualan ini umumnya tenang dan ramah, sesuai dengan karakter desa Penglipuran.
Dampak Positif Pengalaman di Penglipuran bagi Wisatawan
Mengunjungi Penglipuran memberikan pengalaman yang menyegarkan dan menenangkan bagi wisatawan. Terlepas dari keindahan alam dan budaya, interaksi dengan penduduk lokal yang ramah dan autentik dapat memberikan perspektif baru tentang kehidupan dan nilai-nilai tradisional. Pengalaman ini dapat mengurangi stres, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya, dan memberikan inspirasi untuk menjalani hidup yang lebih sederhana dan harmonis dengan alam.
Aspek Ekonomi Desa Wisata Penglipuran
Pariwisata telah menjadi tulang punggung perekonomian Desa Penglipuran, Bali. Keberhasilan desa ini dalam menjaga keasrian lingkungan dan melestarikan budaya tradisional telah menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Berikut uraian lebih lanjut mengenai peran pariwisata dalam perekonomian Desa Penglipuran, jenis usaha yang berkembang, dampak positif dan negatifnya, serta saran untuk pengembangan berkelanjutan.
Peran Pariwisata dalam Perekonomian Desa Penglipuran
Pariwisata di Penglipuran memberikan kontribusi utama bagi pendapatan masyarakat. Aliran wisatawan menghasilkan pendapatan langsung melalui tiket masuk, penjualan kerajinan tangan, akomodasi homestay, dan jasa pemandu wisata. Selain itu, pariwisata juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di desa.
Jenis Usaha Ekonomi Terkait Pariwisata di Desa Penglipuran
Berbagai jenis usaha telah berkembang di Desa Penglipuran sebagai dampak positif dari sektor pariwisata. Masyarakat desa aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekonomi yang berhubungan langsung dengan kedatangan wisatawan.
- Penjualan kerajinan tangan tradisional seperti anyaman, ukiran kayu, dan kain tenun.
- Penyediaan akomodasi homestay yang dikelola oleh warga desa sendiri, memberikan pengalaman menginap yang autentik.
- Jasa pemandu wisata lokal yang memandu wisatawan untuk menjelajahi desa dan menjelaskan sejarah serta budaya Penglipuran.
- Usaha kuliner yang menyajikan makanan dan minuman tradisional Bali.
- Toko-toko souvenir yang menjual berbagai pernak-pernik khas Bali.
Dampak Ekonomi Positif dan Negatif Pariwisata di Penglipuran
Pariwisata di Penglipuran membawa dampak ekonomi yang beragam, baik positif maupun negatif. Penting untuk memahami keduanya agar dapat menerapkan strategi pengembangan yang berkelanjutan.
Dampak Positif | Dampak Negatif |
---|---|
Peningkatan pendapatan masyarakat | Potensi kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik |
Terciptanya lapangan kerja baru | Kemungkinan terjadinya inflasi harga barang dan jasa |
Perbaikan infrastruktur desa | Potensi konflik sosial jika tidak ada pemerataan manfaat |
Pelestarian budaya dan tradisi | Ancaman terhadap keaslian budaya akibat komersialisasi |
Saran untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Untuk memastikan manfaat pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat Desa Penglipuran, beberapa saran perlu dipertimbangkan.
- Diversifikasi produk wisata: Mengenalkan produk wisata baru seperti kegiatan pertanian organik, workshop kerajinan, atau kegiatan budaya lainnya untuk menarik lebih banyak wisatawan.
- Peningkatan kualitas layanan: Memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata, seperti keramahan, kemampuan berbahasa asing, dan pengelolaan homestay yang profesional.
- Pengembangan infrastruktur pendukung: Meningkatkan infrastruktur seperti akses jalan, fasilitas sanitasi, dan tempat parkir untuk kenyamanan wisatawan.
- Pengelolaan sampah yang efektif: Menerapkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan desa.
- Pemasaran yang efektif: Melakukan promosi pariwisata Desa Penglipuran melalui media sosial dan kerjasama dengan agen perjalanan.
Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Pariwisata
“Pemberdayaan masyarakat lokal adalah kunci keberhasilan pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Desa Penglipuran. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil pariwisata, maka akan tercipta keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh warga desa.”
Desa Wisata Penglipuran Bali bukan sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah jendela untuk memahami kekayaan budaya dan kearifan lokal Bali. Dengan menjaga keseimbangan antara pariwisata dan pelestarian budaya, Penglipuran menjadi contoh inspiratif bagi desa wisata lainnya. Kunjungan ke Penglipuran akan memberikan pengalaman tak terlupakan, meninggalkan kesan mendalam tentang keindahan alam, keramahan penduduk, dan kekayaan budaya Bali yang masih terjaga.
Rencanakan perjalanan Anda sekarang dan saksikan sendiri pesona Penglipuran!